Aktivitas kampanye pilkada di banyak daerah sejak tiga tahun terakhir tampak meriah. Yang paling terasa adalah hebohnya komunikasi massal dan gosip seputar money politics.
Di sisi lain, profil lengkap tentang kandidat tokoh pilkada sulit didapatkan selama ini. Sedikit sekali informasi yang menjelaskan profil lengkap tentang mereka, kecuali bagi para calon yang berada di area pemilihan kota besar karena rata-rata mereka sudah menyadari pentingnya online branding.
Para calon di kota-kota besar biasanya sudah memiliki tim kampanye digital yang mendukung pergerakan dan penggiringan opini publik.
Berbeda dengan calon yang berada di daerah atau kota di luar pulau, kebanyakan dari mereka tidak melek teknologi. Akhirnya membuat mereka mengeluarkan begitu banyak biaya.
Kampanye Konvensional dan Kampanye Online
Daftar Isi
Dalam setiap pilkada, banyak usaha para kandidat berkampanye untuk menarik dukungan sebesar-besarnya. Dimulai dengan penyebaran spanduk, poster, iklan di surat kabar dan majalah. Inilah kampanye konvensional yang masih di lakukan para calon di kota-kota di daerah. Hal ini yang membuat mereka cukup susah terpilih, mereka tidak menyadari bahwa pemilih sekarang sudah berbeda dengan pemilih yang dulu. Pemilih sekarang lebih pintar.
Bahkan model kampanye yang terasa sangat tradisional adalah dengan pengerahan massa. Tetapi kenyaaanya pengerahan massa hanya menciptakan konfik dengan masyarakat yang merasa terganggu dengan kegiatan kampanye tersebut.
Sehingga perlu dipikirkan sebuah model kampanye yang lebih dapat menyentuh masyarakat, meningkatkan nilai dan meminilakis gesekan antara massa dengan masyarakat secara umum. Memperkenalkan calon kepala daerah secara lebih personal melalui komunikasi dan intens dan persuasif dinilai lebih efektif saat ini dibanding dengan metode pengerahan massa.
Konsep pemasaran salah satunya branding bukan hanya pada usaha memasarakan produk. Tetapi konsep branding juga dianut oleh setiap calon kepala daerah dalam memperebutkan posisi sebagai kepala derah. Tren kampanye mulai bergeser dari pengerahan massa kepada kegiatan kampanye yang lebih mengutamakan pendekatan secara personal.
Contoh nyata kampanye online yang dilakukan para calon di kota-kota besar seharusnya dapat memberi gambaran dan menjadi pengetahuan baru baik bagi politikus maupun praktisi terkait usahanya dalam memenangkan pemilihan kepala daerah.
Konsep Pemasaran Politik
Pemasaran Politik bisa didefinisikan sebagai proses analisis, perencanaan, impletasi, dan pemilihan umum, yang didesain untuk menciptakan, membangun, dan membina hubungan pertukaran yang saling menguntungkan antara partai (institusi politik) dengan pemilih, untuk tujuan mencapai tujuan pemasar politik.
Political Marketing sebagai disiplin ilmu telah berangsur-angsur menemukan framework- nya sendiri. Framework tersebut mengadaptasi inti literature pemasaran, yang dibangun berdasarkan prediksi dan perpektif ilmu politik.
Personal Branding
Dalam kehidupan, seperti dalam bisnis, branding lebih efektif, kuat, dan berkelanjutan daripada penjualan dan pemasaran dan cara yang efektif untuk menghilangkan pesaing Anda. Ini tentang mempengaruhi orang lain, dengan menciptakan identitas brand yang mengaitkan persepsi dan perasaan tertentu dengan identitas.
Branding tidak hanya untuk perusahaan lagi. Ada sebuah tren baru yang disebut personal branding.
Sukses Personal Branding memerlukan persepsi secara efektif mengelola dan mengendalikan dan mempengaruhi bagaimana orang lain memandang Anda dan memikirkan anda.
Memiliki personal pranding yang kuat tampaknya menjadi aset yang sangat penting di hari ini baik secara online, virtual, Hal ini menjadi semakin penting dan merupakan kunci sukses individu.
Personal branding dapat diklasifikasikan menjadi tiga indikator yaitu kelompok- kelompok sosial, kredibilitas kandidat, dan kepribadian kandidat. Dari indikator-indikator tersebut akan diuraikan kembali ke dalam beberapa sub indikator.
Sub Indikator Kelompok-kelompok sosial diukur melalui latar belakang pekerjaannya, yaitu kelompok tani, kelompok nelayan, kelompok PNS, dan kelompok agama.
Sub Indikator untuk kredibilitas kandidat adalah keahlian/otoritas, karakter/watak, dinamisme dan intention, yang dilihat dari cerdas, wibawa, andal, obyektif, motivasi, mampu membujuk, semangat, berani, dan tegas.
Sub Indikator kepribadian kandidat adalah sikap sopan, sikap ramah, sikap menarik, sikap menyenangkan, sikap menarik (dalam hal berpakaian dan paras kandidat), sikap bersahabat dan sikap percaya diri.
Strategi Branding
Branding adalah bagian yang sangat mendasar dari kegiatan pemasaran yang sangat penting untuk dimengerti atau dipahami secara keseluruhan. Sampai di level tertinggi yaitu level organisasi.
Branding itu akan diasosiasikan dengan organisasi itu sendiri dan produk-produk dari organisasi itu biasanya akan dibuat terstruktur dan akan diasosiasikan dengan nama merek atau brand yang lebih spesifik.
Strategi Kampanye penting untuk memenangkan pemilihan pilkada
Hal penting yang harus dilakukan oleh calon adalah melek teknologi, setidaknya Anda mempunya tim ahli untuk kampanye online. Anda dapat menyewa jasa kampanye online yang profesional dengan biaya pasti jauh lebih murah dibanding Anda melakukan kampanye tradisioanal.
Penggiriangan opini publik melalui online khususnya social media sangatlah penting, Anda tidak akan bisa dikenal dengan baik tanpa melakukan branding di social media.
Kenapa? Karena hampir semua orang sekarang mendapatkan informasi dari media sosial. Tim kampanye harus masive menyebarkan berita positif melalui media sosial. Jangan anggap remah kampanye online di media sosial.
Penggiringan opini publik sesuai framing yang diharapkan adalah strategi penting. Hal-hal teknis lain dapat Anda diskusikan dengan agency politik online.
Anda dapat menggunakan jasa kampanye online profesional yang sudah terbukti menghandle banyak calon di seluruh indonesia, klik disini.
Semoga ulasan diatas dapat membuat Anda para calon lebih terbuka dan melek teknologi dan dapat memenangkan pemilihan Anda.